Tuesday 16 February 2016

Pemerintah Harus Perhatikan Para Jomblo

Pemerintah Harus Perhatikan Para Jomblo
Pemerintah Harus Perhatikan Para Jomblo
Jomblo merupakan permasalahan sosial yang seharusnya segera ditangani sejak dini. Apabila hal ini tidak diberikan solusi kongkret, bukan tidak mungkin akan muncul konflik sosial lainnya. Misalnya LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual and Transgender). Tidak dipungkiri, pemicu LGBT salah satunya adalah tidak adanya solusi pemerintah mensikapi permasalahan yang saat ini marak terjadi, ya Jomblo itu.

Bicara terkait Pemerintah Harus Perhatikan Para Jomblo, sudah ada beberapa pimpinan di negara ini contohnya Walikota Bandung, Ridwan Kamil, yang populer dengan solidaritasnya dalam mengangkat martabat Jomblo. Lihat saja bagaimana beliau begitu sangat peduli terhadap nasib rakyatnya. Hal ini yang selanjutnya menginspirasi banyak kepala daerah untuk tidak hanya peduli terhadap keluhan jalan rusak, aspal mengelupas dan banjir. 

Mungkin juga jika infrastruktur di DKI Jakarta beres semua, Gubernur Ahok-pun akan bersikap sama, melayani keluhan warganya yang menyandang status Jomblo. Demikian juga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Coba kalau seluruh aspal di Jawa Tengah mulus semua, listrik dan transportasi ke Karimunjawa tertangani dengan baik sejak awal, dan masyarakatnya gak secerewet warga Bandung, beliau bakal membantu mencarikan solusi bagi para Jomblo.

Bagaimanapun para Jomblo juga bagian rakyat yang mengalami ketimpangan penyelesaian solusi, bertepuk sebelah tangan. Seolah ketika pemerintah berbicara mengenai Cinta, mencarikan solusi bagi Jomblo, merupakan hal tabu dan terlalu lebay. Padahal 'konflik hati' tak ubahnya kegelisahan ketika listrik mati, duka setelah kecelakaan akibat jalan berlubang, maupun kenaikan harga bahan pokok setelah BBM naik. Coba bandingkan, lebih parah mana diantara status Jomblo yang dipenuhi rasa penyesalan, minder, tidak adanya kepercayaan diri, tertekan di masyarakat karena terlalu seringnya di bully, dengan listrik yang mati hanya sesaat, harga bahan pokok yang mahal tapi masih bisa makan meski harus hutang ke tetangga, dan rasa sakit setelah kecelakaan yang paling lama dirasa semingguan saja?.

Jomblo adalah bagian dari konflik sosial, fahamilah. Jadi kalau ada pemerintah yang merasa peduli dengan Jomblo, itu bukan karena ikut-ikutan Walikota Bandung, Ridwan Kamil. Seharusnya kita bisa tuntut pemerintah, untuk dapat menyelesaikan permasalahan para Jomblo ini. Jomblo teratasi dengan penanganan pengangguran?
artikel lain : Mengenal JONES Lebih Dalam Lagi
Nabi Muhammad saja bersabda dalam Hadist, "Dari Aisyah RA, 'Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya mereka akan mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu'" (HR. Hakim dan Abu Dawud). Artinya adalah Jomblo harus diberikan penyelesaian. Dengan menikah dan memperkaya diri, secara otomatis ekonomi terangkat dan ada solusi bagaimana selanjutnya dapat mengembangkan industri pariwisata menuju arah yang lebih baik, dan berkembang maju sesuai harapan.

Kesimpulannya adalah sebagai kaum yang kerap kali teraniaya, kaum jomblo patut diberi perhatian khusus. Bukan hanya oleh teman-teman dekat mereka, bahkan negara pun sebenarnya harus memikirkan nasib firqoh yang satu ini agar semakin tidak termarjinalkan. Karena sejarah juga membuktikan, kaum jomblo telah memberi kontribusi besar terhadap negeri ini. Sebut saja Tan Malaka, WR Suprataman, Prabowo S, Megawati S. (lho kok? hehe). Intinya karena ini demi kebaikan kita semua sebagai rakyatnya Pak Jokowi yang adil nan bijaksana itu harus mempertimbangka hal ini dan Pemerintah Harus Perhatikan Para Jomblo.

0 comments:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com